Selasa, 07 Februari 2017

Yogyakarta [part 3]

This is it, Day 3 yang penuh aktifitas fisik. Hari ini kami akan jadi pejabat (pemuda jaman batu) ~Quote of the day by my aunt, Tanti.
Yes, berburu sunrise ke Punthuk Situmbu, lanjut ke Borobudur, lanjut ke Prambanan. Lezzgoo

Oke, jadi kami sudah merancang untuk pergi jam 4 pagi. Dan alarm pun di stel jam 2 pagi. Sampai pada suatu waktu, aku bangun cek hp, dan terhenyak waktu sudah menunjukkan pukul 3.45, dan semua orang masih tertidur lelap di kasur masing - masing. Langsung aku nyalakan lampu, dan tanpa babibu, kami langsung bergerak, dengan the power of kepepet, bersiap - siap yang biasanya memakan waktu 1 jam, pagi ini cukup 15 menit saja.

Ternyata Pak Bambang sudah stand by dari jam 3, dan sempat telepon/ sms Jaya (tapi hpnya di silent). Alarm Triana juga bunyi jam 2 (tapi di snooze), Dian juga set alarm (tapi entah kenapa gak bunyi). Kalo aku lain cerita, emang gak pasang alarm, mengandalkan teman - teman yang lain (yang ini jangan ditiru).

Sekarang beban berat ada di bahu Pak Bambang, dia mungkin menyimpan ke khawatiran takut kami gak bisa dapet sunrise (yang tidak lain dan tidak bukan karena kesalahan kami sendiri). Saking grogi nya Pak Bambang sempet keder lupa jalan, ~maafkan kami Pak.

Namun atas berkat rahmat yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, kami pun bisa menikmati sunrise di Punthuk Situmbu, yeay.



Dramatic Clouds
 Suasana semakin terang, waktunya untuk bergegas ke Gereja Ayam/ bukit Rhema, yang lokasi nya gak jauh dari Punthuk Situmbu. Katanya lokasi ini juga muncul di film AADC2. Dari namanya aja udah ketauan yah kalau lokasi Gereja Ayam ini di dataran tinggi, untuk mencapai kesana, kami harus menyebrang jembatan bambu, jalan menanjak, dan sampailah di loket penjualan tiket.

Conversation of the day :
"masih jauh gak mas?", tanya kami ke penjaga loket
"100 meter lagi", jawab mas nya
Dan ternyata.... jauh~

Baca di beberapa artikel, bangunan ini dimaksudkan berbentuk burung merpati.

Pemandangan dari cucuk ayam/ merpati

Pemandangan dari kepala ayam/ merpati

Another side of sight




Di langit - langit dalam gedung ini terdapat banyak mural - mural, salah satu mural yang menarik perhatian adalah "sibuk sekali"
Person in frame : Jaya, Triana, Dian yang merekonstruksi mural "sibuk sekali"


Selanjutnya adalah Borobudur. Objek wisata yang pernah masuk 7 keajaiban dunia, sekarang sudah banyak berubah, dari bebatuannya sih sama. Tapi pintu keluarnya :(, bikin dehidrasi, dan emosi.


Coming coming



Sekarang tangga - tangga di dalam Borobudur sudah di perkokoh dengan kerangka besi, jadi gak usah takut melangkah


Salah satu stupa yang terbuka, dan masih utuh kepala Budha nya. Banyak diantaranya stupanya utuh, kepala Budha nya yang hilang


Hari Sabtu, hari yang padat, banyak sekali rombongan wisata dari anak - anak SD hingga usia lanjut. Jadi kalau ada pilihan lain, mending di weekdays.

Siang ini makan dimana kitaa? Jejamuran Resto jawabannya. Disini semua makanan dari olahan jamur. Tapi rasanya nipu banget, kaya bukan jamur. Eating is believing.

Jamur - jamur di taman


Quote of the day "Being vegan, never feel so good" ~Triana
Grabak grubuk kami belum selesai, kami harus check out jam 12.00, dan baru sampai homestay jam 11.50. Another rush hour. Waktunya berpisah dengan The Wayang homestay.

And welcome Wakeup homestay, lokasi di sekitar Sosrowijayan, dekat Malioboro. Konsepnya backpacker, minimalist.

Ornamen di lobby nya


Wake up and greet each and every day with a vivacious spirit and positive attitude



abaikan handuk - handuk berseliweran, situasi menjelang check out
Setelah cukup istirahat, kami ke Candi Prambanan, dan kami akan tempuh dengan Trans Jogja. Lumayan pegel nunggu nya, dan keseimbangan tubuh diuji karena bentar - bentar ngerem.

Prambanan, here we come...


Foto diambil dari kamera Sony Triana.
 Ada tragedi di Prambanan, badai pasir, dan hujan yang tiba - tiba datang dan hilang. Harusnya dari Prambanan kami ke Ratu Boko, tapi karena sudah terlalu sore, kami memutuskan untuk berjalan - jalan saja di sekitar candi, melewati jalanan yang teduh dan hijau menuju ke Candi Sewu.

Song of the day : "bunga ditepi jalan" (padahal ga ada bunga)

Candi Sewu
Another conversation of the day:
Dian : "kenapa namanya candi Sewu?"
Dini : "baik, pertanyaan ibu saya tampung. Jawaban nanti saya email. Lengkap dengam referensi footnote. Dan daftar pustaka"

Kami pulang dari Prambanan naik Trans lagi, setelah menyerah ga dapet - dapet Grab Car.
Dan makan malam kali ini adalah Nasi Goreng Beringharjo yang tertunda kemarin.

Nasi goreng yang sudah ada sejak 1968 ini dimasak dengan batu bara, dan ada 2 varian Babi / Ayam.

Time to wrap up day 3. Besok adalah hari terakhir, dan hanya setengah hari. Soo, what will we do next...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar