Selasa, 29 September 2015

Cara Mengatasi Komedo Membandel


Mat Na Hut Mun
Ini artikel spektakuler sekali, dimana gw akan membahas cara melenyapkan komedo yang bikin bete. Sebagai penderita penyakit komedoan, gw merasa sangat wajib untuk menyebarluaskan berita bahagia ini.

Sejauh ini gw merasa sangat frustasi menghadapi komedo di hidung dan sekitarnya. Berbagai cara udah gw lakuin, tapi hasilnya tidak memuaskan.

Facial? Sakit, karena ditusuk - tusuk pake alat semacam jarum, dan muka jadi merah - merah, itupun jarang yang bisa membersihkan secara tuntas. Dan nantinya tumbuh lagi tumbuh lagi

Biore pore pack? Iklannya sih meyakinkan, tapi masih belum bisa mengangkat komedo sepenuhnya, yang ada buang - buang uang.

Ada temen yang saranin pake baking soda, belum sempet mencoba. Karena belum sempet cari baking sodanya.

Then, pada suatu hari, temen gw yang sangat keranjingan belanja online, ngasih tau gw ada gel yang bisa ngangkat komedo. Ini link nya:


Awalnya sih agak pesimis, tapi karena banyak testimoni bagus, dan murah juga ya sekitar 16rb, dari harga awal 48rb. Akhirnya gw beli gel mat na hut mun.

Sekitar 3 hari kemudian, paket datang, agak kecewa karena ternyata kecil kemasannya :(
Ternyata foto di internet berhasil membuat kita berekspektasi lebih.
 
Hand for scale
Ini kertas nya sebagai alat tambahan
Ceritanya ini petunjuk penggunaan.
Tapi pas liat pertama teringat jaman - jaman belajar prasasti - prasasti jama kerajaan Hindu - Budha

Malemnya langsung gw coba, dan hasilnya komedo terangkat dengan memuaskan. Gw ampe terkesima karena gel ini bisa bener - bener angkat komedo sampai akarnya. Foto komedonya gak akan gw posting, karena not safe for work, dan inappropriate sekali. Cukup gw yg tau.

Ini alamat seller yang menjual obat diatas:
Ruko Mutiara, Jl. Mutiara Raya Blok A 13 PASAR KEMIS Kab. Tangerang BANTEN



Gw harap artikel ini bisa membantu bagi orang yang bernasib sama dengan gw.

Cheers!

Senin, 14 September 2015

Giga Selfie - How it Works


2 minggu kemarin gw liat artikel di buzzfeed tentang Giga Selfie, ini link nya:

http://www.buzzfeed.com/annamendoza/too-many-faces#.oe6DRBN3o7

Dan pertama baca yang langsung amaze gitu, its so frickin cool! But how it works?

Easy people. Sekarang kita bahas dulu latar belakang dari Giga Selfie ini. Sooo, awal bulan September kemarin, Australia lagi gencar - gencarnya kampanye 'There's nothing like Australia'. Mereka membuat suatu program baru untuk wisatawan yaitu Giga Selfie, dengan sasaran utama turis dari Jepang. Kenapa Jepang? Karena tahun lalu tercatat lebih dari 320.000 wisatawan Australia berasal dari Jepang.

Selain banyaknya artikel yang mengulas event Giga Selfie yang di selenggarakan pada tanggal 5 - 6 September kemarin, ada juga video yang di rilis oleh pemerintah Australia, tentang bagaimana cara kerja Giga Selfie ini. Penasaran?

Sebelum semakin basi. Let me show them for you.

Dengan tag line 'The world's biggest selfie service by Tourism Australia', Giga Selfie ini menghadirkan sesuatu yang baru dan luar biasa di dunia per-selfian. Beberapa tahun terakhir selfie sudah menjadi lifestyle. Tapi kebanyakan selfie hanya menangkap gambar wajah.

Selfie so far.
Source : giga selfie video


'Bagaimana jika anda juga bisa mengambil selfie pemandangan?'

Tujuan populer yang juga merupakan tempat diluncurkannya Giga Selfie ini yaitu Gold Coast.
Para Turis yang ingin menikmati servis Giga Selfie, harus:

1. Berdiri di lokasi yang ditentukan,

Ready

2. Lalu mensingkronkan hp dan kamera Giga Selfie yang terletak di ujung yang lain (jarak bervariasi dari 100m - 115m)

Connect


3. Setelah tersingkronisasi, tekan timer. Maka secara otomatis kamera di ujung yang lain akan mulai countdown juga.

Click

4. Kamera Giga Selfie akan meng-capture foto pemandangan, dan foto tersebut akan langsung terkirim via email turis tersebut.


Camera Ready

Shooting

Sending picture

Receiving picture

5. Hasil dari giga selfie

Zoom out

Zoom in!

2nd Sample


Oh My... dimana orangnya?


Bisa di zoom sampai 20000% . Are you kidding me?
 
Another one

And, welcome to the new era of taking selfie. Future is now.
*Ini udah kaya iklan handphone.

Artikel ini bukan untuk ngebaik - baikin Australia, apalagi promosi tourismnya. Buat pengetahuan bersama aja. Karena gw pikir ini hal yang keren.  And worth to know.

Anyway, gw bukan selfie addict. Tapi kalo di selfiin sama abang Giga, leh uga :')

Last but not least, buat yang belum puas, bisa di pantengin videonya di youtube:

https://www.youtube.com/watch?v=LQNexfnYg8E


Cheers!

Rabu, 09 September 2015

Know Your Emotion with Inside Out Movie - Disney

Hi guys, mungkin kemarin sempet gw singgung sedikit film terbaru dari Disney Inside Out di postingan lirik lagu Lava. Film yang rilis tanggal 17 Juni 2015 (menurut wikipedia), tapi di Indonesia sendiri baru tayang sekitar bulan Agustus, dapet rating 98% dari Rotten Tomatoes *which is almost perfect, memang harus di acungi jempol dari segi alur cerita dan visualisasinya.
Promotional Poster Inside Out

Seperti tagline di poster 'meet the little voices inside your head', di film ini kita dikenalkan dengan 5 emosi yang menguasai pikiran kita, yaitu Joy, Sadness, Disgust, Fear, dan Anger. Well, ini gak sepenuhnya bener. Karena lihat di trivia, awalnya writer Inside Out, mau bikin 27 karakter emosi. Tapi akhirnya di persingkat menjadi 5 karakter saja. So, 5 karakter tersebut hanyalah fiktif belaka, but still cool.

From Left to Right
Anger - Fear - Joy - Disgust - Sadness
 
Gw ga akan cerita panjang lebar soal film atau pembuatannya, ada satu hal menarik di akhir film, dimana emosi yang di awal cerita hanya terdiri dari 1 emosi, di akhir cerita emosi - emosi tersebut bergabung dengan emosi lainnya sehingga membentuk emosi - emosi baru yang mengisi memori dari tokoh utama di film ini yaitu Riley. Di seluruh internet sudah tersebar gambar gabungan - gabungan emosi seperti dibawah ini:

Kemungkinan gabungan emosi menurut film Inside Out


Sebagai pembelajaran bersama, mari kita lihat emosi baru yang lahir dari gabungan 2 emosi.

1. Joy x Joy = Ectasy
Berarti kegembiraan yang luar biasa.

2. Joy x Sadness = Melancholy
Berarti pilu, murung. Saat kebahagiaan bergabung dengan sedih. Rasa sedih akan lebih mendominasi. Sehingga muncul perasaan melankolis.

3. Joy x Disgust = Intrigue
Berarti intrik, antara senang tapi jijik (agak ambigu nih ngartiinnya)

4. Joy x Fear = Surprise
Berarti kaget. *in a good way

5. Joy x Anger = Righteousness
Berarti pembenaran diri. Yang berujung pada mau menang sendiri.

6. Sad x Sad = Despair
Berarti Keputusasaan. Saat inilah anda harus menjauhkan diri dari tali jemuran, tali rafia, tambang, dan jenis tali - tali yang lain.

7. Sad x Disgust = Self-loathing
Berarti  membenci diri sendiri. Keadaan dimana anda merasa jijik dengan diri anda sendiri. Mungkin saat nginjek kotoran ayam. EW

8. Sad x Fear = Anxiety
Berarti gelisah. Sedih dan takut menjadi satu. Jadilah gelisah, resah, gundah, dan ah ah yang lain.

9. Sad x Anger = Betrayal
Berarti pengkhianatan. Saat anda merasa sedih sekaligus marah.

10. Disgust x Disgust = Prejudice
Berarti kecurigaan. Perasaan tidak percaya, berprasangka buruk.

11. Disgust x Fear = Revulsion
Berarti perasaan muak. Jijik dan takut.

12. Disgust x Anger = Loathing
Berarti benci. Pada siapa saja, apa saja.

13. Fear x Fear = Terror
Berarti teror. Nah lo, yang ini gawat. Kebayang hidup dalam ketakutan kaya apa. Ga sanggup menghadapi hari tentunya.

14. Fear x Anger = Hatred
Berarti dendam. Mungkin dulu yang menguasai perasaan Nyi Pelet ketakutan dan kemarahan, sehingga muncullah film Dendam Nyi Pelet.

15. Anger x Anger = Rage
Berarti marah yang membabi buta. Nah, untuk orang - orang yang kurang piknik sama kurang selfie, mungkin ini banget. Sooo, piknik lah sebelum piknik itu makin mahal. #eaaa

Dan pada akhirnya, emosi paling sempurna apa nih? Ga ada lah. Karena no body is perfect. Remember, its ok not to be okay, and it rather hurts than feel nothing at all. *dikutip dari lagu. But I couldn't agree more.

Saat perasaan kita memang sedih, marah, takut, jijik, kenapa harus pura - pura bahagia dan tidak terjadi apa - apa? Be honest, starting from yourself.

Thanks Joy, Sadness, Fear, Disgust and Anger for make me, who I am.

Cheers!
 

Kamis, 03 September 2015

Trip to Papandayan with MDPL 28 - 30 Agustus 2015

Jakarta - Bandung - Garut - Papandayan


Ini bukan cerita tentang perjuangan gw mendaki gunung lewati lembah, bukan juga tentang panorama menakjubkan dari Gunung Papandayan. This story just to help me move on.

Seperti terlihat di peta, kawasan G. Papandayan (2,665mdpl) terletak di selatan Garut. Dan sebagian medannya dari batuan kapur, serta terdapat beberapa kawah yang mengeluarkan uap dari sisi dalamnya.

Perjalanan berawal dari hari Jumat 28 Agustus 2015. Ditengah meeting produksi yang semuanya delay, gw gelisah karena jam udah menunjukkan pukul 6 sore, dan gw harus udah di Cileunyi jam 9 malem. Gelisah karena gak tau cara menuju kesana dari Cimahi, setelah menerima berbagai masukan dan dukungan, berangkatlah gw ke Cileunyi jam 7 malem meninggalkan rekan - rekan 1 tim yang masih harus menyelesaikan meeting. Oke, singkat cerita jam 8 malem gw udah di pos polisi Cileunyi. Itulah satu - satunya tempat yang masuk akal buat nunggu jemputan di area yang asing banget buat gw. Jam udah menunjukkan pukul 9 malem, tapi yang jemput blm juga dateng beberapa bbm dan beberapa panggilan kemudian, datanglah 2 orang lelaki tangguh yang bakalan ngebawa gw ke G. Papandayan.

Sekitar pukul 11 malam, kami bertiga meluncur ke Garut. Disana kami masih harus menunggu rombongan 20 orang dari Jakarta. Dan pukul 3 pagi, rombongan dari Jakarta baru muncul. Setelah melakukan persiapan, destinasi selanjutnya yaitu Cisurupan. Kami berkumpul di Masjid terdekat, dan lanjut ke area pendakian G. Papandayan diantar dengan mobil pick up.

Dan, disinilah awal dari perjalanan yang sesungguhnya dimulai.

*dramatic music
*drum roll plis


Pegunungannya, diambil dari koordinat:
7°19'LS 107°44'BT
*akurat-kelewatan

Nampang dulu, sebelum berlelah - lelah


Saat briefing kami diberitahu lama pendakian sekitar 4 jam dengan medan berbatu kapur, dan pasir. Tujuan kami adalah Pondok Saladah, area padang rumput dengan ketinggian 2,288mdpl, tempat untuk bermalam sebelum ke puncak G. Papandayan, Tegal Alun.


Look at thaaattt!


Cemungut ea kakak


Masih lanjut, dan anda memasuki wilayah dimana muka sudah tidak lagi terkontrol


Welcome to 'secret-tunnel'!!!


Sekitar pukul 11 kurang 1/4, kami sampai di Pondok Saladah, yang siang itu sudah dipadati oleh tenda para pendaki. Tapi saking capeknya, ga sempet foto - foto di pondok Saladah.


Ini foto gapenting, yang berhasil gw ambil saat terkapar di rerumputan deket jalur masuk Pondok Saladah. Aslinya bagus, tapi apadaya karena keterbatasan kamera begitulah hasil akhirnya.
Setelah semua anggota lengkap, kami pun memasak ria di area kemah. Dan membuahkan hasil yaaaang luar biasa seadanya, tapi karena di gunung, semua jadi enak.


Suasana memasak


Setelah memasak, dan beberes, lanjut ke Hutan Mati, Yeaaay. Ini destinasi wajib saat berkunjung ke Papandayan. So, here we go...

Sebagai pengantar Hutan Mati ini awalnya merupakan kawasan hutan biasa, tapi karena letusan Gunung Papandayan, pohon - pohon di hutan ini menjadi kering dan mati, tapi masih tetap berdiri tegar *adek kuat bang~, sehingga memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi.
The dead forest

Tempatnya penting, tapi pose nya gapenting. Gapapa lah ya~

Almost full team. Di tepian hutan mati, di belakang kami jurang menuju kawah belerang
Going back, for coming back. Apaan coba.

Aaaand the sun goes down, kami harus kembali ke tenda. Malamnya kami menyalakan api untuk menghangatkan suasana. Karena besok pagi harus berburu sunrise, pukul 10 malam, kami sudah bersatu di dalam tenda. Tidooorr.

Ternyata bangun pagi di pegunungan itu ga segampang yang dibayangkan. Niat sih ada, tapi beranjak dari tenda itu rasanyaaaa, hampir ga mungkin. Dengan kekuatan bulan, akhirnya kami bangun, dan bergegas menuju ke hutan mati untuk menikmati sun rise. Awalnya pasrah sih, karena kita berangkat sudah jam 5.30, dan langit udah terang benderang. Tapi yah, iseng aja naik lagi.

Perjuangan kami gak sia - sia doooong, tepat sampai di atas, matahari baru muncul. Dan inilah penampakannya.

Para pencari sunrise



Dat cloud ocean - baca : lautan awan.

 
Sengaja siluet biar ga keliatan muka belernya


Sang surya pun mulai meninggi, dan kami kembali ke kemah, setelah istirahat sejenak, pukul 8 pagi, kami berangkat lagi ke Tegal Alun, inilah the most wanted place yang banyak ditumbuhi bunga edelweis. Seperti apa? ya kami juga penasarannss. Tapi sebelum sampai di tegal alun, jalanan terjal berbukit harus kita lalui. Kenapa terjal dan berbukit? karena kami melalui jalur ekstrim, bukan jalur biasa. Gausah diceritain lah ya susahnya kaya apa.


Yep, that's me. And its not cool at all. Nevermind.

Saksi bisu, perjuangan, doa dan air mata. Aku ra popo~



Sekitar 2.5 jam kemudian, dan sempat tersesat. Kami sampai di Tegal Alun, the top of Papandayan Mountain. Yippie...

Seperti informasi sebelumnya, Tegal Alun merupakan puncak dari Gunung Papandayan, yang ditumbuhi bunga edelweis, and not to mention this is the largest edelweis field in West Java, dengan luas sekitar 32ha di ketinggian 2665mdpl.

This is it


This is it (2)


This is it (3)
*Males bgt nulis caption mbak
 



10 wanita dan 1 lelaki yang siap menyerang 7 manusia harimau


Tegal Alun sodara - sodara

 


The precious, gorgeus, Edelweis flower.

Please dont pick me, let me grooow, let me grooow *kemudian nyanyi

 
Pukul 11 siang, kami pun turun, karena siang ini juga kami harus turun gunung :(
 

Last picture before go humm. And its full team
Time to look at each others eyes, and say goodbye. This journey is supported by MDPL Indonesia.
Thank you for having me. And it was such a pleasure to join a trip with you guys.
 
Last but not least. Gw bukan anak gunung puitis yang bisa membuat kata - kata super tentang gunung. Tapi seseorang pernah bilang ke gw, satu hal saat naik gunung, kita harus selalu pakai gigi 1 . Pertamanya gw pikir its all about speed, kita harus terus naik apapun yang terjadi. Tapi gw sadar, itu bukan tentang kecepatan, tapi tentang semangat. Karena,
mendaki itu bukan tentang seberapa cepat anda sampai puncak saat naik, dan sampai basecamp saat turun. Tapi mendaki itu tentang seberapa lama anda ada disisi teman dan dibutuhkan teman.
Well said. Kita ga bisa egois, saat ada teman yang membutuhkan kita ga bisa terus jalan dan membiarkan teman kita berjuang sendiri.
 
Dibuang sayang. Pic taken by me, credit to the-will-and-can-do-anything-models
 
Thanks so very much buat Cahyo buat dokumentasinya, google dan segala isinya yang beberapa gw kutip infonya.
 
Cheers!